Halaman

Kamis, 22 Maret 2012

BERTEMU DENGAN GURU SI CACING

Senin. tanggal 18 Maret 2012 merupakan hari yang paling menggembirakan dan tak disangka-sangka. Bertemu dengan sang pengarang buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, Ajahn Bram merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Tak kusangka beliau bisa datang ke kotaku dalam lawatannya tour d'Indonesia. Pada awalnya aku tak berharap dapat hadir pada talk shownya di sebuah gedung. Aku berpikir, undangan yang disebar telah habis dan aku tidak kebagian. Tapi tepat di hari kedatangannya tiba-tiba kakakku menelponku dan mengatakan ia mempunyai sebuah undangannya dan beliau akan mengunjungi sebuah Vihara yang tak jauh dari rumahku.

Karena rasa ingin bertemu dengan orang yang tutur katanya penuh kebijaksanaan, siang hari aku ke Vihara tsb. Setelah agak lama menunggu akhirnya beliau dan rombongan tiba. walau hanya sesaat bertemu dan memberi salam, kebahagiaan meliputi seluruh hatiku tatkala melihat wajahnya yang damai dan penuh senyuman.


Aku rela mengeluarkan uang yang bagiku tidak sedikit hanya demi untuk mendengar cerita-cerita lucunya yang sedehana tapi menyejukkan hati. Sekitar 1000 undangan hadir mengikuti acara tsb. Waaah..., seorang mantan guru Fisika, dengan predikat sarjana Fisika Teori lulusan Cambridge University Australia yang telah 37 tahun menjadi seorang biarawan (bhikkhu) dan telah berusia 60 tahun itu benar-benar luar biasa. Bagai seorang artis banyak yang meminta tanda tangan, berfoto bersamanya dan 2 buah lukisan bergambar dirinya dilelang untuk kepentingan pendidikan laku terjual 69 juta rupiah!
Entah kapan aku kan bertemu dengan beliau lagi. Yang jelas dari awal sampai akhir, kata-kata beliau terasa begitu lucu, menarik tapi meresap dalam jiwa dan membuat jiwa ini menjadi tenang.


Kata-katanya yang masih kuingat adalah, "Kita berusaha membuat orang lain bahagia walau diri kita sendiri tidak suka".


Ada sebuah cerita yang ia ceritakan,
Ketika beliau menghadiri sebuah acara talk show ada seorang ibu memberinya sepasang kaus kaki, padahal beliau tidak suka memakai kaus kaki karena sehari-harinya hanya memakai sandal. Namun demi membuat si ibu bahagia beliau menerima dan langsung memakainya.


Pada saat acara berlangsung beliau melihat sang ibu duduk di samping kiri depan, dengan sengaja beliau mengangkat kakinya agak tinggi ketika duduk agar si ibu melihat kaus kaki pemberiannya. Si ibu berteriak gembira, "kaus kakiku dipakai! Kaus kakiku dipakai! Kaus kakiku dipakai! Beliau merasa bahagia karena si ibu bahagia.


Dikisahkan pula, ada seorang umat memberinya obat agar beliau sehat dan kuat, beliau menerima dan meminumnya. Umat kedua memberinya obat, beliau menerima dan meminumnya. Umat ketiga memberinya obat dan beliau meminumnya pula. Sampai umat yang keenam beliau menerima dan meminumnya pula sampai sang Bhikkhu akhirnya bukan sehat tapi malah jatuh sakit, ucapnya sambil tertawa.
Begitulah cara beliau membahagiakan orang lain. "Saya senang melihat anda semua tertawa di sini. Saya ikut tertawa dan dunia pun tertawa. Kebahagiaan akan membuat kita tenang dan damai sehingga wajah kita pun menjadi awet muda."


Ketika seorang pendengar bertanya, "Apa tujuan hidup ini?"


Beliau menjawab, "Tujuan hidup adalah kedamaian, kebahagiaan dan berbagi kasih sayang pada siapa saja."


Ketika seorang pendengar bertanya, "Bagaimana cara menghadapi orang yang sangat-sangat membencinya dan selalu bersikap tidak baik padanya?"


Beliau menjawab, "Saya pernah mengunjungi penjara untuk memberikan wejangan pada para narapidana. Di sana saya tida melihat pembunuh, pencuri atau pemerkosa. Saya hanya melihat orang yang pernah membunuh, mencuri dan memperkosa. Begitulah kita menghadapi orang yang membenci pada kita. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, tapi tidak pada seluruh kehidupannya. Setiap orang pernah khilaf. Karena saya memandang sisi baik para narapidana tersebut, mereka dapat berubah ke arah yang lebih baik. Dan saya diundang kembali ke penjara tersebut karena para narapidana yang telah bertemu dan mendengar wejangan saya tidak pernah kembali ke penjara lagi."

1 komentar: