Halaman

Selasa, 02 Juli 2013

SEBUAH CERITA DI POMPA BENSIN

Pagi tadi saya bermaksud mengisi bensin motor saya ke sebuah pompa bensin. Antriannya lumayan panjang. Ada sekitar 8 motor di depan saya dan motor berderet 4 baris. Sambil menunggu antrian, mata saya celingak celinguk mencari pompa pengisi angin untuk ban motor saya.

Selama ini saya belum pernah mengisi angin di pompa bensin. Setelah hampir selesai antrian, saya menatap ke arah pompa angin. Di sana ada sebuah mobil Kijang Inova berwarna krem yg supirnya sedang mengisi angin pada ban mobilnya.

Antrian selesai dan tangki motor saya sudah penuh berisi bensin. Saya membayar lalu menjalankan motor ke arah pompa angin. Sampai di sana saya menunggu bapak yg sedang mengisi angin pada ban mobilnya. Sesaat, saya bertanya, "Sudah selesai, pak?"


Ia menjawab, "belum, satu lagi."

Saya menunggunya. Sungguh saya tak menyangka, si bapak yang masih memegang selang pompa angin tersebut malah bertanya, "Ban mana yang mau diisi?"

Spontan saya menjawab, "Yang depan pak."

Saya membuka tutup pentilnya dan si bapak mengatur tekanan anginnya pada mesin digital pompa tersebut seraya berkata, "Kalo mau ngisi ban depan 30 aja, kalo sudah bunyi berarti sudah selesai." Ia lantas mengisi angin pada ban saya tanpa saya minta. Setelah selesai, ia bertanya, "Yang belakang mau diisi juga, gak?"

Saya pun menjawab, "Kemarin sih sudah ngisi, tapi coba diisi lagi aja."

Ia lantas berkata, "Sering boncengan gak?"

"Sering," jawab saya.

"Kalo gitu yang belakang 35," ucapnya seraya menekan mesin digital kembali ke angka 35.

Setelah selesai saya mengucapkan terima kasih, kalau tidak ada si bapak, saya mungkin tidak mengerti bagaimana caranya mengisi angin ke ban motor saya. Hari ini saya benar-benar merasakan sebuah ketulusan dan sangat bermakna bagi saya.

Mungkin bapak itu yang tidak saya kenal, bahkan tidak tahu namanya tidak merasa direpotkan saya, karena saya melihat ketulusan di wajahnya. Mungkin tindakan seperti itu nampak tidak ada artinya sama sekali, tapi bagi saya sangat-sangat berarti, karena saya jadi mengerti bagaimana cara menjaga kesetabilan tekanan angin pada motor saya, yang sering bocor karena tidak tahu cara menjaga kestabilan angin dengan benar.

Kadang kita melihat sesuatu hal sangatlah sepele dan tak berarti, tapi tahukah anda? Hal-hal yang kecil itu yang bagi anda tidak berarti, bagi orang lain sangatlah berarti.

Kalau saya umpamakan, Rp 1.000,00, Rp 2.000,00, Rp 5.000,00, Rp 10.000,00 bagi anda-anda yang mempunyai banyak uang, pastilah tidak ada artinya. Tapi bagi orang lain yang tidak mempunyai uang itu sangat berarti. Kadang mereka kelaparan hanya karena tidak mempunyai uang atau apapun untuk dimakan.

Berikanlah kebajikan walau sangat kecil pada siapa saja dengan tulus, karena jika itu kita lakukan, justru kita telah meringankan kesulitan mereka yang besar.

SEMOGA SEMUA MAKHLUK HIDUP BERBAHAGIA.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar